Judul Buku : Hidup Itu Lucu :
Kisah Aktor Michael J. Fox
Diterjemahkan dari A Funny Thing Happened on the Way to the Future: Twist and Turns and Lessons Learned
Karya : Michael J. Fox
Terbitan Hyperion, New York
Penerjemah : Rahmani Astuti
Penyunting naskah : Budhyastuti R.H
Proofreader : Enfira
Desainer sampul : Dodo Rosadi
Hak Terjemah ke dalam Bahasa Indonesia ada pada Penerbit Kaifa
All rights reserved
Cetakan 1, Agustus 2011
Diterbitkan oleh Penerbit Kaifa
PT +Mizan Media Utama
136 hal.: 20,5cm
ISBN : 978-602-8994-49-1
***
Memang, aku selalu butuh motivasi! Buku tentang kisah aktor yang nggak tamat SMA, jadi aktor beken, lalu tiba-tiba kena penyakit parkinson's, tapi tetep sukses! Membuatku bergeming untuk membawa pulang buku ini.Kesan pertama membaca, penulis sudah berupaya mengajak untuk meninggalkan buku ini
jika tidak bermanfaat untuk dibaca. Uraian pembuka yang kadang aku sepelekan karena hal tersebut adalah trik standart untuk menarik minat baca.. Tapi huruf demi huruf kucermati rangkaiannya selama mata dan pikiran mau menyerapnya karena selebihnya ada urusan lain atau malah tertidur dengan buku yang senatiasa terbuka menanti titian mata menelusurinya lagi...
- Penulis membuka kisah hidupnya yang digambarkannya melalui sebuah ilustrasi. Iya, ilustrasi yang diceritakan oleh temannya yang menurutnya mempunyai kemiripan dengan apa yang telah dijalaninya.
- Penjelasan mengenai gambaran kehidupannya tersebut ditandai dengan capaian prestasinya di bidang akademis meski ia tak pernah tercatat sebagai seorang mahasiswa di perguruan tinggi manapun.
Ia memaparkan alasan dari prestasinya itu bukan karena duduk di bangku perkuliahan. Tapi ia meraihnya karena ia juga belajar dalam universitas kehidupan. Mr. Fox tidak terikat dengan kurikulum sekolah justru ia hidup untuk memenuhi pengajaran dalam kurikulum yang teorinya didapat di bangku sekolah.
- Betapa rumitnya memecahkan soal matematika sekaligus ilmu ekonomi yang ia sadari kalkulasinya saat mempunyai hutang.
Mr. Fox ternyata orang yang bertanggungjawab terhadap apa yang telah menjadi pilihannya. Nilai akademis yang terus merosot diimbanginya dengan kemampuan akting yang mumpuni. Dari didikan sang ayah yang akhirnya mengantarkannya menuju pilihannya tersebut. Bahwa kalau ingin jadi penebang kayu itu harus pergi ke hutan. Maka remaja Fox diantarkan ayahnya ke Los Angeles mencari sebuah agen dan mulai membangun karier.
Remaja Fox mempelajari ilmu ekonomi lewat peran yang dimainkannya, Alex P. Keaton di Family Ties. Dalam serial ini juga yang mempertemukannya dengan Tracy Pollan yang kemudian menjadi istrinya.
- Untuk mengisi waktu luang, remaja Fox ternyata mengisinya dengan membaca buku di perpustakaan.
- Berikutnya adalah ilmu fisika yang coba ia abaikan berakibat fatal bagi kesehatan tubuhnya.
Sebagai Marty McFly, Fox harus berayun-ayun, dan menjalani trik khusus untuk menciptakan efek terbang. Tidak secanggih pandangan orang awam tentang 'Hoverboard' papan seluncur khayalan yang menyatakan seolah-olah papan ajaib itu memang benar-benar ada.
Kurang waktu istirahat karena harus menjalani jadwal syuting film sekaligus serial sebelumnya yang belum kelar membuatnya terserang demensia. Ia tidak sadar berada dimana, sedang melakukan apa, dan hampir tidak mengenali dirinya lagi. Gejala awal Parkinson's menyerangnya dimana ia tidak mampu mengatur gerak tubuhnya sendiri. Di usia yang cukup muda. Tigapuluh tahun.
Awalnya, Mr. Fox sempat tidak menerima keadaan dirinya saat di titik puncak, ayah tercintanya meninggal lalu terkena diagnosis parkinson's.
Kesadaran diperolehnya karena keadaan dirinya tidak juga membaik dengan bermabuk-mabukan dan mengasingkan diri. ia akhirnya mau menjalani terapi pengobatan meski tidak sembuh benar tapi dia merasakan segalanya membaik dengan berbagi pengalamannya saat menghadapi penyakit tersebut lewat The Michael J. Fox Fondation for Parkinson's Research.
Dan jika ingin tahu apa yang dimaksud dengan 'Hidup Itu Lucu' sepertinya perlu membaca sendiri bagaimana Mr. Fox bertutur tentang kehidupannya pada buku ini ^_^
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar