Jumat, 27 Mei 2016

Sehangat Mentari Musim Semi

image YunW

Judul :
Serial Pingkan
"Sehangat Mentari Musim Semi"

Penulis :
Muthmainnah

Setting:
Udien Nur Che'

Editor :
Saptorini, S.S.

Desain Cover :
Danang K. & Andhi Rasydan

Ilustrasi Isi :
Danang K.

Cetakan Pertama, September 2009

Oleh  Pingkan Publishing

Didukung oleh : Majalah GirlieZone

320 hlm.; 14 cm

ISBN : 978-979-1397-59-9

***

Anti Mainstream yang Terencana

Asing di tengah yang dikenal memang  nggak mengenakkan. Serasa dikucilkan oleh keluarga sendiri >_<

"Di saat sekeliling sibuk 'mbeksha driji' papan telenan 0_o Eh, daku membolak-balik kertas."
Dulu, mereka belum kenal on line namun aku  bikin gumun saudara dengan hape layar lebar yang langsung bisa ngakses intenet. Sekarang hapeku cuma bisa buat sms sama nelpon karena jaringan ke inetnya sudah mati. Perjuangan blogku lewat postcardfiction yang berjudul 'Menjemput Pelangi' belum berhasil merebut handphone baru sebagai pengganti keyboard-ku yang itu."

 Jaman sudah berubah, Neng!
Neng? Panggilan Nona untuk mojang Sunda. Tapi  tidak sekedar menceritakan hal tentangmu saja review ini dibuat.

"Ho'oh! Aku memang ingin nyeritain Neneng yang menurutku pas memerankan si Pingkan Rahma"

Antusias dirimu memulai khayalan yang katamu berbingkai, kini.
Katamu bahwa Teh Maymoon yang sekarang jadi orang Sunda tentu udah kelewat masanya memerankan karakter Ping meski telah banyak yang mengakui kalau tokoh Ping itu sudah identik pada dirinya.
"Ping yang bikin aku jatuh hati hingga kupakaikan nama itu untuk pussy kesayanganku. Yang termanis yang pernah kumiliki ^_^
Novel perdana yang kudapat di stan +Indiva  tertanggal 01 Shafar 1431/ 17 Januari 2010.
Memang serial Pingkan juga bisa dibaca di majalah Girliezone, bacaan remaja.
"Andai kenal Gizone dari dulu, kan hari depanku bisa kutata lebih baik.."

Namun bersyukur kan ketika kau bisa belajar  memandang diri sendiri dari sisi yang berbeda?
Sudah move on..
 Berlanjut lah...
Apa hubungan Teh +Maimon Herawati [berasa nama Sunda yak 0_o] dengan nama penulis buku diatas kamu empas dengan kegiatan kepo yang awam dilakukan.. Harusnya kita tidak perlu bertanya karena sudah ada searching canggih by inet. Dan kamu sendiri biarpun berharap jika di usia Neng Ochi sekarang ini pingin jadi Si Ping jelas enggak mungkin juga 0_o
Manyun Loe!
>_<
"Tokoh utama serial ini, Pingkan ceritanya baru lulus SMU. Sekitar umur 17-18. Pas sama Ochi!"

Lagi-lagi dia yang kau sebut seolah tidak ada artis lain. Natasha Wilona, misalnya? Atau Ranti Maria?

"Itulah! Jika pandanganku  ke entertainer maka karir Ochi sedang di atas tapi belum mendapat awards. Kalau nominasi sudah"

Alasan yang meragukan. Tapi kamu ngotot kalau Ochi yang paling ideal sebagai Ping sampai rela nonton sinetron yang dilakoninya saat ini tayang larut malam demi mendapat chemistry dari karakter mereka untuk review ini. Dengan keriangannya dan wajah yang menunjukkan kecemerlangan otaknya. Kamu berharap Ochi bisa mengikuti langkah Pingkan yang berjuang ke negeri sebrang, Australia, mengejar ilmu bukan sekedar liburan ke Disney, Hongkong hanya buat liburan pengusir suntuk.
Mungkin dia terlupa bahwa amalan itu tergantung niatnya. Apa niatannya ya itulah  yang  ia dapatkan**
Terus terang aja kalau kamu penggemar Ochi!
Atau karena  tergelitik ketika mendengar ada  Sahabat MH yang sampai terserang mala-rindu gegara  ngefans berat sama salah seorang Sahabat Siar. Yang sama-sama wanita. Sama seperti dirimu dulu. Suka sama mojang Sunda juga waktu itu... Desy Ratnasari! Ya kan?

"Mangkanya, aku dulu tuh jadi berlogika, kenapa harus Desy padahal ada Krisdayanti maupun Paramitha Rusady?"

Terus Tiwi eks Titu saat gelaran AFI.
Yang kau cari kelebihannya dan kekurangannya juga.

"Nah? Apa untungnya bagiku?"

Saudara bukan teman juga bukan. Dia juga enggak bakalan kenal kamu. Uh! Tapi rasa itu makin menjadi.
Kata-kata ayah yang terngiang itu mengompori.

Setelah tau kelebihan dan kekurangannya langsung fokus pada diri yang ternyata bebeb sosok idealis bagi diri yang pernah kamu impikan. Cantik, pintar, terkenal! Dengan perannya yang diwelasi banyak orang... Yeee...  Pantes dirimu sempat pingin jadi artis 0_o
Realistis dengan keadaan mulai mengubah persepsi dan  kamu merasa beruntung diajarin menyukai kegiatan membaca. Hanya menekuni buku di hadapan yang membuatmu duduk tenang dan penuh perhatian. Kuping pun terbiasa mendengar hal yang menyenangkan sekaligus meluaskan wawasan.  Dari para artis favoritmu jadi mau belajar dari apa yang mereka tekuni meski diantaranya kamu jadi korban konsumtif  produk yang mereka bintangi 0_o

"Dari situ aku memilih pantangan untuk tidak menyebut merk produk pada tulisan yang ku-publish!"

Tapi penulis novel ini biasa aja tuh  menulis merk popok di halaman 211 dan minuman bersoda di halaman 250.
Lhah... cukup tentang merk kalau ada kompensasi mending jangan disebut 0_o
Matre!

"Biarin!"

Lanjut aja, deh!

"Semua berlalu dan perlahan kutinggalkan ketika memilih idola utama  tak lain dialah Rasulullah SAW. Insan sempurna yang  semoga selalu kita rindukan dengan mengikuti ajarannya"

Kau sadari hidup itu pilihan. Mau  di jalan Syurga atau neraka kita diberi hak untuk memilih. Semoga kita selalu diberi kesadaran untuk memilih jalan yang benar.

Tapi suka sama idola itu beda sama suka pada lawan jenis, lho! Mangkanya kamu lebih menjaga perasaan suka pada lelaki yang memang belum waktunya karena cinta dalam pengertianmu sekarang adalah rasa kasih sayang setelah adanya tali pernikahan.
Romantis sebelum halal? Nafsu!  Be careful, Sist!
Sungguh, rasa itu karunia ALLAH. Tak mungkin menghindari rasa itu. Harusnya kita menyikapinya hingga rasa itu membuat kita selamat.

"Di-halal-kan dulu baru romantis!"

Selamat dunia akhirat.
Itulah yang kau lakukan!
Harusnya itu yang dilakukan Ochi ketika memilih peran. Yang menjadikannya lebih baik sebagai pribadi dan publik figur. Di hadapan ALLAH.
Kontroversi peran lebih baik daripada bikin sensasi kemaksiatan.
Karakter Ping yang tepat!
Eh!
Ping itu karakter di buku ini bukan di layar kaca, Non!
He.. he.. Harapannya ada yang membaca tulisan ini lantas ada rumah produksi yang mengunggah ke sinema..

Sekalian aja mimpi semisal  Indiva Sinema Production yang punya hak tayang di salah satu stasiun swasta nasional dan memproduseri layar lebar dalam bentuk kartun.
Dan kamu musti punya kapasitas sebagai bagian dari tim produksi *_*
Sinema tak punya nyawa kalau enggak ada yang nonton. Jadi kita memilih jadi penonton setia 0_o
Lantas memasang Ochi sebagai pemeran utamanya.
Kalau perlu memboyong Aryanto Kurniawan,  Marsya Chikita Fauzi buat ikutan menggarap dimana Ochi jadi model kartun sekaligus dubber-nya..

Aamin ya Rabbal'Alamiin...

"Nulis nama Indiva jadi inget buat review ini seolah punya janji sama mbak  Afra "

Soal ta'aruf Pingkan yang bikin kamu terusik dengan lamaran seseorang yang bukan yang kamu harapkan, kan?
Cep.. cep.. Malah mencep?
Ih!
Sudah kan kamu tulis pada judul 'Bukan Pengakuan Semata' ?


Sabar! sabar!
Dengan dirimu mengakui bahwa tinggi tubuhmu 145cm hingga gagal masuk Sekolah Keperawatan. Hiks! Kegagalan awal yang begitu menoreh luka karena belum siap dengan hal tersebut. Serasa tak ada guna perjuangan meraih DANEM yang memenuhi kualifikasi hanya karena kurang tinggi.

"Ah! Aku juga belum cukup umur waktu itu"

Iya, dan ukuran 146cm di Puskesmas saat  mengurus surat kelengkapan untuk urusan lamaran pekerjaan. Padahal dirimu pernah yakin karena Bu Dokter yang pernah memeriksamu tidak lebih tinggi darimu.

"Sudah lah! Kita kembali ke review!"

Ih sewot!
Kita bicarakan saja tinggi  si Ping yang 165 cm kurang. Wajah Asia [halaman 108] ketika menjalani profesi sebagai foto model.  Rambutnya panjang, hitam, dan indah [halaman 180]


galeri Bintang Indonesia.com
Ups! Daripada berimajinasi yang enggak-enggak ada galeri fotonya tuh!
Itu sebelum Pingkan berhijab. Ia memutuskan memakai pakaian taqwa begitu Nenek Lauren, nenek angkatnya menyatakan ke-Islam-annya kemudian meninggal. Pingkan merasa bersalah ketika kepengurusan jenasah nenek angkatnya diambil alih keluarga Nenek Lauren yang bukan muslim. Sedangkan Pingkan sendirian sebagai muslim di negeri seberang.
"Lalu diriku?
Diantara orang-orang yang beragama Islam?
Tapi menjadi asing di negeri sendiri >_<
Andai ada IMSA [= International Muslim Student Association] disini @_@ Digambarkan sebagai tempat yang menawarkan ketentraman jiwa.. Tarbiyah dan menjalin ukhuwah.. Indah! Miss it @_@"

from https://suaraazhar.wordpress.com/2015/02/25/ochi-rosdiana-berjilbab/
Kok jadi mirip Maissy, ya Neng Ochi ni?
Pramaisshela Arinda Daryono Putri.
Sampai sekarang masih suka meski dulu
ada Sherina juga Marshanda
Maissy 'Cii Luk Baa'
May 'Si kuman Nakal'
sekarang jadi
 Bu Dokter...
Ah!
senyumnya...
Secakep karya
di Serial Pingkan
 nggak?


crop from
kartunkawanimut.blogspot.com
Dasar iseng!

"Padahal aku tidak sebandel dan sejail ini sebelum kenal Si Ping..." ^_^

Mosok!?

***
Image from brilio.net

Review ini ada lanjutannya, loh ^_^
Serial Pingkan 2
masih bersama Ochi
Eh!?
anggap saja begitu
0_o
Dengan penampilan barunya
Lewat sinetron Hily
(Hijab I Love You )
Kapan berhijabnya dari hati?
Nyontek tl di IG-nya..
Bukan sekedar job,
Semoga
benar love in hijab
Cause I'm Muslim
...
Get next Review
Dengan Subtitle
'Sekuel by Request'
Ditunggu,dong!
from instragram Findo HW



Tidak ada komentar:

Posting Komentar