Jumat, 02 Januari 2015

Sirah Nabawiyah



Judul Asli
Ar-Rahiqul Makhtum, Bahtsun Fis-Sirah An-Nabawiyah Ala Shahibiha
Afdhalish Shalati Was-Salam

Penulis : Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarakfury

Penerbit : Darus Salam, Riyadh

Cetakan pertama, 1414 H  

Edisi Indonesia

SIRAH NABAWIYAH



Penerjemah : Kathur Suhardi

Editor : Yasir Maqosid, Lc

Pewajah Sampul : Charlie Ruud

Penata Letak : Amin Jundi

 Cetakan : 1 [hardcover], Agustus 1997
                 Ke-29 [hardcover], Maret 2009

Penerbit   Pustaka Al -Kaustar


584 hlm, 23cm
ISBN  979-592-095-2
***


Ini salah satu buku yang sudah tamat kubaca tapi belum sempat review. Jadi, mau tidak mau harus membaca ulang... Momen 12 Rabi'ul Awal membuatku bersemangat membaca kembali sirah ini, lagi, dan lagi... Juga mendengar kajian tentang sirah karena selalu ada hikmah baru yang diutarakan dan seharusnyalah disimak!

Bagaimana jika beragama tanpa mengenal Nabinya?
Sirah Nabawiyah merupakan salah satu cara mengenal Rasulullah.
Maka, buku ini menjadi wajib untuk dimiliki.

Tertanggal 17 Jumadil'Ula 1430/  13 Mei 2009, aku membeli dua buah buku ini. Yang satu kuberikan untuk sahabatku sebagai hadiah... senengnya dapat hadiah buku @_@... dengan harapan agar menjadi pribadi yang lebih baik bukan sebagai materi ilmu untuk mendebat dan sekedar mencari pembenaran karena kebenaran adalah haq sedang pemiliknya hanya ALLAH semata.

Apa yang ada pada diri Rasulullah adalah pengejawantahan Al Qur'an.
Surat cinta dari الله Ta'ala yang sempurna bukan sekedar syair namun kesempurnaan bahasa. Peradaban yang tinggi mulai bersemi pada zaman para nabi. Yang suram karena pengingkaran pengikutnya sepeninggalnya. Rasulullah SAW, nabi akhiru zaman menyuluh sinar yang meredup tersebut. Kegelapan karena pendustaan ayat-ayat ALLAH pada Injil maupun Taurat. Rasulullah dipercaya untuk menyampaikan Al Qur'an yang merupakan mu'jizat dari ALLAH yang akan selalu terjaga kemurniannya.
Karya-karya ilmiah fenomenal yang menjadi kebangkitan tekhnologi modern namun terbajak seolah ilmuwan barat yang membuatnya mendunia. Tapi tidak perlu risau tentang hal tersebut. ALLAH lewat karunia-NYA pada alam semesta menebar cahaya mentari itu dari ufuk timur menuju ke barat. Dalam artian, harapan itu akan selalu ada. Sebaliknya, kita memohon pada ARRakhman Semoga kita tidak dipertemukan saat matahari terbit dari barat. Hari itu yang dijanjikan Sang Khaliq pada seluruh umat manusia untuk mempertanggungjawabkan amal perbuatannya selama di dunia.

Apa yang ada pada diri Rasulullah tidak akan habis dibahas dalam rangkaian kata. Menyelami keluasan dan kedalaman samudra kehidupan Rasul tak lekang oleh jaman. Seiring pergerakan masa, Sirah Nabawiyah pun mengalami perkembangan sesuai tingkatan pemahaman manusia. Bisa jadi pembahasannya lebih mendalam dan lebih komplit menurut tingkat keilmuwan manusia. Selama siang dan malam masih silih berganti maka tidak akan habis digali. Masih banyak hikmah yang tiada berkesudahan. Dengan berpedoman demikian, penulis buku ini, yang menjadi Juara 1 Lomba Penulisan Sejarah Islam Rabithah Al-Alam Al Islami [1396-1398 Hijriyah], Syaikh Shaffiyurrahman Al Mubarakfuri dari Al Jami'ah AsSalafiyah, India merasa perlu mengambil hikmah itu. Berusaha keluar dari kegelapan. Dengan harapan bersama menjadi umat Rasulullah SAW  dan mendapat syafaat dari Beliau.

Arti Sebuah Perjalanan

Aku menyempatkan bertanya pada para Asatidz pengampu kajian Samil di MhfmSolo yang menguasai bahasa Arab. Meski berbeda keterangan namun sependapat bahwa sirah dalam bahasa Arab bukan kepala dalam bahasa Jawa berasal dari kata:

 'saraha' huruf yang dipakai adalah sin [س] bukan shod [ص ] :  'yasiru' yang berarti perjalanan

atau 'ghusair'  yaitu  jejak.

Sirah Nabawiyah adalah perjalanan kenabian. Buku mengenai sirah ini termaktub dalam sirah ibnu Hisyam yang merupakan sirah tertua. sementera Sirah versi Mubarakfury disusun berdasar atas sumber-sumber tertulis dan rujukan-rujukan yang shahih. Setiap bab diberi judul jadi memudahkan mengikuti alur kisah demi kisahnya. Berusaha menjauhi perselisihan dengan mengedepankan bukti yang lebih otentik dan konkrit.
  • Salah satunya adalah Sirah Ibnu Hisyam.
  • Rujukan yang lain yang sering digunakan adalah Mukhtashar Siratir-Rasul, Syaikh Abdullah An-Najdi, Muhammad bin Abdul-Wahhab
  • Rahmah Lil-'alamin 
  • Fi Zhilail-Qur'an
  • Fiqhus-Sirah, Muhamad Al-Ghazali
  • Zadul Ma'ad
  • Tarikh Islam
  • Al-Bidayah Wan-Nihayah
  • Shahih Al-Bukhari, Kitabut-Tafsir
de el el

  • Syaikh Mubarakfury mengawali kisah buku ini dengan memperkenalkan arab dengan berbagai kondisi geografis dan karakter penduduknya.
Imarah[imperium] pada bangsa Arab yakni Yaman, Hirah, Syam, Hijaz dan bangsa Arab sendiri.

  • Nasab Rasulullah yang diperinci menjadi tiga bagian. Satu bagian sampai dengan Adnan yang telah disebut oleh Rasulullah dan yang tertulis disepakati kebenarannya para ulama.
Sedangkan dua bagian lain yang masih diperselisihkan dari Adnan hingga Nabi Ibrahim  Alayhis-Salam dan diatasnya nasab dari nabi Ibrahim hingga Nabi Adam 'Alayhis-Salam.

Nabi Muhammad SAW berasal dari Bani Hasyim [Hasyim yang dalam bahasa Arab berarti 'yang meremukkan roti' karena hak dan kewajiban Bani Hasyim  menyediakan makan minum bagi para jemaah haji]

  • Tahun kelahiran Nabi disebut Tahun Gajah[571 Masehi]. Dinamakan Tahun Gajah untuk memperingati peristiwa pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah yang ingin menghancurkan ka'bah tapi sebelum mencapai Mekah,  ALLAH mengirimkan bala tentaranya berupa burung Ababil. peristiwa ini termaktub dalam surat QS. Al Fiil.

Rasulullah dididik menjadi Seorang yatim semenjak sang ayah[Abdullah] meninggal sebelum beliau lahir dan kehilangan ibunda tercinta[ Aminah]  saat menginjak umur enam tahun. Itupun baru satu dua tahun berkumpul dengan Ibunda setelah dikembalikan dari pengasuhnya , Halimatus-Sa'diyah.
Wajar dalam tradisi kebangsawanan Arab menitipkan bayi mereka pada pengasuh agar  terhindar dari penyakit yang menjalar di daerah yang maju agar dilatih bahasa Arab dengan fasih.
Rasulullah mendapatkan kasih sayang dari kakeknya[ Abdul-Muthalib] hanya sebentar karena di usia delapan tahun, Abdul-Muthalib meninggal dan menitipkan pengasuhan sang cucu tercinta kepada pamannnya, Abu Thalib, saudara kandung ayah Beliau.
Tentu ada hikmahnya dibalik kehidupan masa kecil Sang Nabi Akhiru Zaman ini dengan kehilangan keluarga dekatnya.

Dalam perjalanan dagang bersama sang paman, Rasulullah   berkesempatan bertemu dengan Bahira, seorang Rahib yang taat yang mengetahui tanda-tanda kenabian pada diri rasul dan meminta Abu Thalib kembali ke Mekah dan tanpa melanjutkan perjalanan ke Syam. Bahira takut dengan gangguan orang-orang Yahudi terhadap diri Nabi yang saat itu wahyu pertama belum turun pada beliau.

Meskipun yatim piatu dan dibawah pengasuhan sang paman, Rasulullah mengupayakan penghidupannya sendiri dengan menggembala kambing. Ada pengajaran penting dalam penggembalaan kambing ini yang juga menjadi pekerjaan awal para Nabiyullah pendahulunya baik Nabi Musa 'Alayhis-Salam maupun Nabi Isa 'Alayhis-Salam.
Kemudian Rasulullah  menjadi pedagang barang-barang kepunyaan saudagar wanita yang kaya raya, Khadijah yang dipercayakan padanya dibantu Maysarah. Berbeda dengan yang ada di Wikipedia Dari sinilah, Khadijah tau keutamaan seorang pemuda Muhammad tetntang akhlaknya dan meminta rekannya, Nafisah binti Munyah untuk menjadi perantara mereka. Pihak Muhammad menerima tawaran dan melalui paman-paman beliau mengajukan lamaran kepada Khadijah yang saat itu sudah berumur  empatpuluh tahun sedang Nabi berumur duapuluhlima tahun.

Sebelum Nubuwah dan Risalah pada beliau, Rasulullah telah memiliki gelar karena kemuliaan perilakunya yakni Al  Amin yang artinya orang yang dipercaya dan Asy-Sidiq yaitu orang yang perkataannya selalu benar.
Rasa bangga sekaligus haru. Ada kesedihan sekaligus kecemasan, akankah mampu meneladani Beliau? Sekedar hanya sekali perjalanan di bawah bayang-bayang jejaknya?

Al Qur'an itu Sumbernya Ilmu Pengetahuan
  • Sejak permulaan wahyu diturunkan
 اقرء
"Iqro!"
 
"Bacalah!"
Perlu diketahui bahwa Rasulullah SAW seorang 'ummi' tidak bisa membaca maupun menulis. Kenapa justru ayat pertama diperintahkan untuk membaca?
Wahyu pertama yang turun sudah mengajak untuk menggunakan pemikiran.
Kalau memang perintahnya membaca, tentu  yang dimaksud dalam ayat tersebut bukan  berupa tulisan mengingat Rasulullah yang 'ummi'. Inilah salah satu keistimewaan bahasa Al Qur'an dengan maknanya yang tersirat.
 الله  memberikan daya ingat yang kuat dan pengamalan yang kukuh pada diri Beliau.
Pengamalan yang merupakan perwujudan qolbu yang selamat. Pengamalan inilah menjadikan pribadi Rasulullah yang berakhlak Al Qur'an.

Peradaban bahasa yang tinggi di jazirah Arab maka bahasa Al Qur'an adalah bahasa kalam yang istimewa. Diantara penyair-penyair Arab yang membius dengan uraiannya maka Rasulullah tampil dengan ungkapan yang murni dan jujur dari tuntunan wahyu ILLAHI...
Betapa pengetahuan merupakan kebutuhan dan bisa didapatkan seseorang dengan mencari ilmu dan mengamalkannya. Rasulullah merupakan perpaduan pribadi yang sempurna mengabadikan keindahan bahasa Al Qur'an dengan akhlaknya yang mulia...


Rahmatan Lil'Alamin..
Apa Islam disebarkan melalui kekerasan dan peperangan?
Banyak doktrin menyesatkan tentang Islam yang bertujuan pemunahan suatu kaum seperti yang dilakukan bangsa pendatang yang menemukan daratan Amerika dulu. Bangsa pendatang menumpas suku Aborigin yang telah mendiami benua tersebut.
Islam datang dengan jati diri.. Iya! Agar manusia mengenal hakikat dirinya. Manusia diciptakan punya maksud  untuk beribadah pada ALLAH Sang Pencipta. Ketaatan bukan untuk Sang Khaliq namun justru untuk insan itu sendiri.
Jika manusia tidak mau mengenali dirinya berarti pembodohan. Dia takkan mampu melihat cahaya sebagaimana mata yang buta tidak akan mampu melihat apapun. Maka sesungguhnya mata yang buta bukan celaka! Yang celaka itu yang buta mata hatinya!
Semoga الله Berkenan Memberi kita pemikiran yang jernih dan hati yang selamat [Qolbun Salim]
Karena Islam adalah perpaduan ilmu dan amal. Tidak akan menjadi muslim tanpa akidah dan syariah.
Jiwa Rasul tidak hidup untuk dirinya sendiri tapi untuk tegaknya akidah Dienul Islam di muka bumi.
Meski segala permintaan Beliau dikabulkan namun Rasulullah rela meninggalkan kenyamanan harta dan kemewahan dunia yang sama tak berharganya dengan bangkai kambing yang cacat dibanding akhirat, memilih berjuang dalam kesederhanaan dan kebersahajaan.

Dan review sirah ini akan terus diperbaharui...
Dengan semangat baru..
Menjadi pribadi baru...
Manusia baru...
ل اله االله


Tidak ada komentar:

Posting Komentar