Judul Buku :
Ramadhan In Love
Penulis :
Linda Satibi, Rena Puspa,
+sarah amijaya , +H. R. Umar Faruq ,
Dwi Aprilytanti Handayani,
Vina Syarief, Rukhaniyah,
+Kazuhana El Ratna , +Kania Ningsih ,
Arrifaah , +Arul Chandrana
+sarah amijaya , +H. R. Umar Faruq ,
Dwi Aprilytanti Handayani,
Vina Syarief, Rukhaniyah,
+Kazuhana El Ratna , +Kania Ningsih ,
Arrifaah , +Arul Chandrana
Penyusun :
Penyunting Bahasa dan Penyelaras Akhir :
Ayu Wulan
Penata Letak :
Bagus Muhamad Ma'ruf
Desain sampul :
Naafi Nur Rohma
Andhi Rasydan
Cetakan Pertama,
Rajab 1436 H/ Mei 2015
152hlm.; 19 cm
ISBN : 978-602-1614-66-2
***
Rangkuman dan RincianSudah menjadi rahasia umum kalau membaca buku non fiksi bagiku adalah suatu siksaan. Tapi, pemaksaan itu bukan berarti siksaan, kan?
Iya!
aku jawab 'Iya' kalau nantinya aku akan dapat hadiah karenanya 0_o
Walaupun bukan pulsa pastilah aku dapat ilmu dari membacanya, kan ^_^
Biar review ini tidak membosankan, sebaiknya aku serahkan pada Inggalih dan Ingarsa saja. Dan pembicaraan mereka takkan seru tanpa adu mulut. Mereka berteman justru karena perseteruan mereka
^_^
Sebaliknya, kalau mereka akur maka hancurlah dunia 0_o
Ah! Langsung saja aku serahkan review buku ini kepada mereka! Semoga mereka bisa memenuhi kepercayaanku...
@_@
Inggalih = "Ngarsa! Cepatlah! Sebelum dirimu lupa, cepat kita review buku ini!"
Ingarsa = "Heemm.. [Kenapa aku jadi ikut2an si Puyang Maut?]
Inggalih = " Heh! Fokus pada ini dulu! Buku itu setumpuk dan kau mau membacanya lagih???"
[ Mereka sepakat akan menyelesaikan review buku ini sebelum kembali menekuri Api si #ADBM]
Ingarsa = " Kalau kita minta file dari-mu gimana? Bolehkah?"
Astaga! Ingarsa dan Inggalih bersepakat mengutip awal file-ku yang bebas dari antologi buku ini? Menyindirku? Inginnya aku sambit mereka! Tapi.. share kebaikan tidak ada salahnya yang salah justru kalau aku tidak bisa ikut saat audisi antologi buku ini digelar #_#
‘Kok, Sebulan’ Bukan sebulan yang dalam arti bahasa Jawanya mainan yang ditiup, lho ya… Tapi sebulan hitungan waktu kurleb tiga puluh hari.
Kalau yang hobinya dengerin nasyid, pasti udah kenal dengan judul senandungnya Spazi tersebut. Apanya yang sebulan? Iya, sebulan berpuasa bagi yang ringan menjalankan puasa Ramadhan itu berasa liburan sekolah cuma satu jam, jadi cepet banget. Tapi bagi yang berat atau ogah menjalankan puasa wajib di bulan Ramadhan, sebulan itu merupakan siksaan. Berasa bertahun-tahun menanti menit demi menit waktu untuk segera berbuka… laper @_@ hauzz @_@ lemas tak bertenaga.... bener-bener tersiksa…
Yakin, setiap individu punya kiat masing-masing mengatasi berbagai problema pelaksanaan puasa.
Waduh! Sudah males mau membaca artikel ini kan? Ngaku ajah! Kebetulan diriku juga termasuk yang pemalas kalau membaca buku non fiksi 0_o
Nggak pa pa kalau menutup lembaran yang ini asal sudah tuntas bacanya [halah!] Jangan baca kalau sekedar ingin tapi silahkan membaca dengan alasan perlu!
Semoga sharing ringan ini berguna.
Ingin berbagi cerita masa kecil yang paling seneng pas bulan Ramadhan karena diperbolehkan untuk tidak makan… Lho?!!? Soalnya paling tidak suka kalau disuruh makan 0_o Biasanya disuapin terus ditungguin sampai makanan di mulutku kutelan dimana selalu menundanya. Tujuannya biar yang nyuapin pegel nungguin dan mengurungkan niatnya menyuapi.
Kali lain, ada yang ngiming-iming jajanan sate telur puyuh yang dibumbu bacem dan luluh karena tidak batal puasanya setelah memakannya asal mau melanjutkan lagi puasa dengan janji tidak akan mengatakan pada siapapun… He.. he.. he…
Tapi, itu dulu sewaktu aku belum punya ilmu dan belum baligh jadi belum dikenai kewajiban menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Semoga mereka diberi ampunan dikarenakan mengajarkan hal yang tidak benar.
Bayangkan! seiring diriku berumur lalu dikenai kewajiban puasa, justru nafsu makanku bertambah. Semega istilah Jawa untuk menandai anak usia belasan yang sedang rakus-rakusnya makan. Betapa beratnya melampaui jeda waktu antara imsak hingga iftar.
Tidak ada yang bisa kulakukan selain ucapan rasa syukur dengan hidayah ALLAH. Hidayah berupa kesadaran untuk mendekat pada ALLAH diantaranya dengan perantaraan ilmu.
Melalui ilmu perlu diketahui bahwa bagi muslim, puasa itu merupakan wujud dari keimanan kita dimana menjalankan puasa Ramadhan adalah rukun Islam yang ketiga.
Aku ingin mengajak kita semua menelusuri untuk memperkuat azzam [=tekad] kita agar mudah menjalankan puasa Ramadhan. Tanpa menunda lagi dengan memulainya dari sekarang agar terbiasa. Dengan tekad bulat bukan sekedar gugur kewajiban dan bukan pula karena ikut-ikutan. Yukk!! Kita ketahui lebih lanjut mengenai keutamaan bulan Ramadhan.
Keutamaan Ramadhan yang perlu kita ketahui dimana bulan suci Ramadhan merupakan bulannya Al Qur’an,
Bagaimanapun, amal itu butuh ilmu. Sekedar mengingatkan dengan ayat Al Qur’an yang turun petama kali telah mengajak kita umat Islam untuk membaca. Bukan hanya tulisan saja kita membaca mengingat ayat ALLAH juga berupa alam semesta [= ayat kauniyah] ‘iqro’ yang bisa diartikan belajar.
Yang namanya ilmu itu harus dicari. Mau tak mau kita harus mencari tahu mengapa kita harus begini dan mengapa kita tidak boleh begitu. Al Qur’an merupakan pedoman kita sebagai bagian dari umat Islam. Di bulan inilah kita manfaatkan guna mempelajari AL Qur’an dan mengamalkannya.
Ingarsa = " Luar biasa bukan?!"
Inggalih = "Iya! Itu artikel pertama yang ditulis bung Arul. Lebih tepatnya 'Bersiaplah untuk Hal yang Luar Biasa"
Ingarsa = "Eh! Tapi di halaman sebelas paragraf kedua ditulis bulan Sya'ban adalah dua bulan sebelum bulan Ramadhan. Dua bulan sebelum Ramadhan kan bulan Rajab?"
Inggalih = "Ehm! Antusias sekali kamu kalo nemuin kesalahan orang?" #_#
Ingarsa = " Halaman 30 akhirnya ada benang merah tentang buku yang sedang getol-getolnya kita baca, 'Menoreh' itulah!"
Inggalih [nyamper jidat Ingarsa] = Pantes kamu bela-belain nyari file ituh!? Biar review ini ada tulisannya"
#_#
Ingarsa [nyengir] = "Perhatikan baik-baik!
Artikel berikutnya 'Semangat Ramadhan Lewat Sejarah' ditulis Bunda Linda.
'Fikih Puasa' dari yang punya nama pena Pangeran Senja.
'Tetep Energik dan [Tambah] Sehat Dengan Puasa' dari Bunda Rena.
Bunda Sarah menuliskan 'Agar Puasamu Tak Sekedar Lapar Dahaga'
Sedangkan Bunda Dwi Aprily nulis
'Tips Menjadi Juara Puasa Di Mata ALLAH'
Kamu tahu 'Asyiknya Bangun Sahur' tuh dari bunda Nda Syahdu?
'Meraup Manfaat dan Kebaikan dari berbuka Puasa'
dan 'Keutamaan Membaca Al Qur'an pada Bulan Ramadhan'
dua artikel sekaligus dari Miss [semoga nggak salah sebut] Rukhaniyah.
'Keutamaan Sholat Tarawih' dari Miss Kazuhana.
Berikutnya 'Mengejar Lailatul Qodar' dari bunda Kania.
Terakhir dari Miss Arrif'ah
berjudul 'Nyalakan Cahaya Ramadhan Sepanjang Usia'"
Inggalih = " Aku sudah menduga bahwa kau akan menyebut judul saja! Apa itu yang disebut review?"
Ingarsa = " Kalau aku rinci, nanti jadi males baca buku ini... bukan kejutan lagi, dong isinya... Biasanya sudah puas dengan membaca rangkumannya saja. Seperti kita-kita inih.."
Inggalih = "Sebagai penghargaan atas kejujuranmu.. aku juga ingin nyatakan kalau yang penting itu ajakan untuk mengamalkannya berhasil. Ya, kan!?.."
GLEEKK!!!
Seandainya ada sungai atau sawah disini. Sungguh aku ingin benamkan mereka ke lumpur #_#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar