Jumat, 18 September 2015

Kisah-Kisah Hewan dalam Al-Qur'an 2


Judul Asli :
 Qishoshul Hayawan fil Qur'an

Penulis :
Ahmad Bahjat

Penerbit :
Daarus-Syuruq, cet. IV/ 2000 M/ 1420 H

Penerjemah :
Yendri Junaedi

Penyunting :
Arief Muhajir

Perwajahan Isi :
Indra

Penata Letak :
Abu Saluth

Ilustrator :
Kesatria Sughani

Desain Sampul :
Edo Abdullah

Penerbit :
Gema Insani  Press

Cetakan Pertama, Rabi'ul Awwal  1428 H/ April 2007
Cetakan Ketiga, Sya'ban 1429 H/ Agustus 2008

xviii, 114 hlm.; 20,9 cm

ISBN : 979-56-0252-7

***

Klimaks Berbatas dengan Konflik dan Anti klimaks Bebas

Akhirnya ,aku tau tujuanku menulis buku bacaan tentang hewan ini karena ingin menyambut hari Raya Qurban...
Walaupun kesayangan bukan berarti tidak boleh disembelih, kan?
Lantas mengharamkan yang halal seperti Ashbabun-Nuzul [ QS. At-Tahghobun [64] = 14] yang mengisahkan Rasulullah SAW mengharamkan dirinya minum madu hanya untuk menyenangkan istrinya yang lain karena rasa cemburu.
Toh, shodaqoh yang tinggi nilainya  adalah sesuatu yang disayangi... domba tersayang.. sapi.. unta..
Yang tersayang pastilah yang terbaik
dan yang terbaik itu kita persembahkan kepada ALLAH..
Nabi Ibrahim 'Alaihis-Salam mengajarkan tentang satu keyakinan saat menyembelih putranya sendiri sebagai ketaatan atas perintah Tuhannya.. Dan ALLAH tidak menyiakan pengorbanan hamba-NYA... sebelum pisau menyentuh leher Ismail 'Alahis-Salam, korban terganti dengan domba...
Peristiwa penuh hikmah yang menandai diadakannya qurban juga pada hari Tasyrik yakni tanggal 10, 11, 12, 13 bulan Dzulhijjah setiap tahun Qomariyah.
Dan bukan larangan membunuh jika keberadaan mereka mengancam keselamatan... seperti kalajengking, ular berbisa, tikus, de el el...
Membunuh bukan menyiksa!
Perlakuan yang bijak pada hewan pun dianjurkan dengan menggunakan pisau yang tajam dan seketika mati pada ayunan pertama. Inilah Islam! Penuh aturan yang mengikat demi kebaikan seluruh umat bukan hanya manusia namun juga seisi dunia.  Jadi... sungguh fitnah  jika Islam dituduh teroris nan keji..
Pada dasarnya Islam adalah Rahmat seluruh Alam! Perbuatan Manusialah dengan watak pembantah  yang sering mengingkarinya!

  • Kesan yang kudapat dari buku terbitan GIP itu adalah eksklusif.
Harganya yang tak terbilang murah untuk sakuku yang bisa mendapatkan harga limapuluh ribu untuk minimal tiga judul buku. Kadang bisa satu buku seharga lima ribu. Kalau lagi idealis dengan pilihan judul tertentu, seratus ribu untuk satu judul akan kutempuh. Asal sesuai dengan harapan manfaat dunia-akhirat yang akan kuperoleh seperti shirah Nabawiyah maupun tafsir hadist. Penampilannya juga eksklusif dengan edisi hardcover.


Buku ini kupilih untuk hadiah keponakan yang masih TK waktu itu.  Ada dua seri dan karena harganya lumayan padahal sudah termasuk harga diskon 0_o dengan berbagai pertimbangan hanya kuberikan seri yang pertama. Sedangkan seri kedua masih setia mengisi sediaan bacaanku. Kisah tentang hewan yang musti kupunyai selain Black Beauty. Yang lebih kupercaya karena muatan isinya memang ada di  dalam kitab dan bukan hasil rekaan semata.

Bacaan yang tokoh utamanya hewan. Lagi-lagi mengenai pencitraan melalui perilaku hewan tersebut. Sama halnya dengan penggarapan tokoh Black Beauty.
Hanya saja, cerita mengenai tokoh hewan yang dimaksud telah ada lebih dulu sejak empat belas abad silam. Lebih bahkan! Jauh sebelum Black Beauty dianggit dan dikenal luas. Lalu kenapa kisah tersebut baru ada setelah Black Beauty? Sungguh palu godam bagi penulisnya untuk segera merealisasikan tokoh hewan yang disebut dalam Al Qur'an dalam bahasan tersendiri.
Disini, jadi ngungun membaca ulasan pembuka dari Penulisnya?!  

  • Hewan yang dikisahkan hidup semasa dengan para Nabi.
Dalam Al Qur'an sudah dikemukakan meski sekilas, keistimewaan hewan yang menjadi pembelajaran sebagaimana burung gagak yang memeragakan cara menguburkan mayat pada putra Nabi Adam 'Alayhis-Salam.

  • Proses penulisan rampung namun penulis berterusterang belum pernah membaca tulisannya sendiri.
Serasa bahwa lembaran kehidupan makhluk hewan yang diceritakan telah lama ditutup. Dan yakin tidak akan lenyap rasa, kata, bayangan, peristiwa... kesemuanya akan tetap tersimpan dalam Al Qur'an dan memori alam.
Berikut judul yang dihadirkan dalam buku ini;
Seri 1 :
-Gagak Dua  Putra Nabi Adam
-Unta Nabi Shaleh
-Merpati Nabi Ibrahim
-Serigala Nabi Yusuf
-Ikan Paus Nabi Yunus
-Sapi Bani Israel
-Tongkat Nabi Musa

Seri 2 :
-Hud- Hud Nabi Sulaiman
-Semut Nabi Sulaiman
-Rayap Nabi Sulaiman
-Keledai nabi Uzair
-Anjing Ashabul Kahfi
-Merpati Nabi Isa
-Gajah Abrahah
-Burung Ababil
-Laba- Laba Gua

Penulis memberi gambaran dalam kepenulisannya bahwa puncak yang merupakan inti cerita berpegang teguh pada ayat Al Qur'an. Dimana hewan disebutkan dalam ayat ALLAH yang tersurat.
Bahasa Al Qur'an yang paling tinggi! lebih tinggi dari karya sastra tertinggi sekalipun. Sekali-kali para penyair terhebat di dunia takkan mampu menandingi keindahan bahasa Al Qur'an.
Penulis menggunakan tafsir Ibnu Kastir, Qashashul Anbiya, dan Tafsir Al-Manaar.
Sedangkan pengenalan tentang tabiat hewan yang dijadikan tokoh tersebut masih berpegang pada karya ilmiah ensiklopedi The Animal Kingdom yang disusun George Goodwin dkk.. juga referensi ilmiah yang lain yang lebih spesifik.

Penulis juga mengungkap bahwa untuk membuat ceritanya menjadi hidup menggunakan seni sebagai cara untuk mengajak pada ILLAHI [= berdakwah]
Bahwa sebagai hewan punya bahasanya sendiri dan Al Qur'an telah mengungkap jauh hari sebelum teori Anthroponorphism ada, sebuah aliran yang menyerupakan binatang dengan manusia yakni memiliki keistimewaan pemikiran termasuk bahasa.
  •  Meski menggunakan bahasa terjemahan.
Apalagi dengan bahasa asli dari penulis dalam terjemahan saja sudah bisa menyelami kata demi kata dalam keindahan seni yang bermuara pada Kebesaran ILLAHI... mewakili ungkapan dalam setiap ciptaan-NYA yang tersirat berupa ayat-ayat kauniyah ALLAH
  • Untuk bacaan anak.
 Jangan lupa apalagi menutup mata bahwa tontonan fantasi disuguhkan lewat Harry Potter juga Frozen. Daya khayal yang indah sebatas sosok boneka Barbie yang beraksi dilayar kaca.
Mungkin alpha saat anak membacapun punya daya khayal sendiri.
Tak mengapa mengenalkan bahasa ilmiah..toh novel Harry Potter menyajikan bahasa sains fantasi. Siapa tahu kemampuan daya tangkap anak  dengan bahasa yang nyastra...?!
Berharap daya pikir tersebut nantinya berujung pada ke-Tauhid-an... Bukankah penulisan ini bertujuan demikian?!...
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar